Lihat, Baca, Dan Resapi!
Aku hanyalah manusia biasa yang ingin bercerita...

Edisi

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 28 Mei 2011

Anjing dan 6 gelas bir !


Pun saat ini saya tidak mengerti, mengapa saya bisa sampai di cafe ini ? Menunggu lelaki ? Tidak ! Menunggu wanita ? Juga tidak !

Ya saya datang ke cafe ini karena kegelisahan hati atas pertanyaan mengapa, mengapa, dan mengapa ?

Pun sampai detik ini, saya masih belum mengerti mengapa orang lebih menyukai mengurusi urusan orang lain padahal masih banyak urusan dalam hidupnya yang terabaikan dan belum terselesaikan.

Pun sampai detik ini, saya masih belum mengerti mengapa orang lebih suka menuduh tanpa terlebih dahulu menilai lebih dalam tentang apa yang ia tuduh.

Bukankah sakit, ketika orang lain membicarakan urusan pribadi kita yang sebenarnya hanya menjadi konsumsi kita seorang saja ?

Bukankah sakit, ketika orang lain menuduh kita sesuatu padahal kita tidak melakukannya, bahkan terbesit niat pun juga tidak.

Sampai detik ini saya masih terus mencari tahu. Mencari jawaban dari sebuah pertanyaan, mengapa ?

Mengapa harus saya yang selalu menjadi tema pembicaraan mereka ?
Mengapa harus saya yang di tuduh melakukannya ?
Mengapa ? Mengapa ? Dan mengapa selalu saya ?

Saya yang selalu menjadi korban dari perasaan cemburu berlebihan mereka terhadap pasangannya. Rasa cemburu yang tak ubahnya seperti muntahan kucing di bak sampah. Rasa cemburu yang berbau busuk seperti tahi anjing di tumpukan pasir.

Saya yang selalu dipandang hina, padahal mereka yang terhina.

Saya yang selalu dibilang tidak memiliki otak, padahal mereka yang somplak.

Mereka yang selalu bilang saya gila, penggoda. Salam jari tengah untuk mereka !

F*CK !

***

Ini bukan yang pertama kalinya, ada anjing buduk yang tiba-tiba datang menggonggong tanpa sebab di depan rumah saya.

“Dasar anjing gak punya otak, udah malem masih aja berisik !” umpat saya dalam hati sambil melemparkan sisa tulang dari sop sapi yang berada di tumpukan sampah.

Anjing itu diam. Lalu pergi.

Baru sekian menit memejamkan mata, anjing sialan itu mulai menggonggong lagi. Kali ini dengan gonggongan yang jauh lebih keras bahkan diselingi dengan auman seperti seekor serigala.

“Anjing ! Ada apa lagi sih ?”

Lantas, saya membuka lemari es di dapur dan mengambil daging merah segar yang masih mentah. Saya lempar keluar, jatuh tepat di depan muka anjing itu. Dia mengendus-ngendus daging itu. Lidahnya menjulur keluar dan liurnya menetes ke bawah.

Anjing itu diam, lalu pergi.

Saya pun tertidur lelap di atas sofa ruang tamu. Dan mulai bermimpi. Saya berjalan di sore hari di tepi taman komplek yang menghijau dengan rumput pakis dan pohon palem botol. Sedang asyik berjalan, tiba-tiba ada seekor anjing datang dengan manja mengelus-ngeluskan badannya di kaki saya. Saya mengerti, dia menginginkan sesuatu dari saya. Akhirnya, saya berikan satu botol susu segar yang tadi saya bawa dari rumah. Ia menjilat dengan begitu rakusnya. Habis hingga tandas tak tersisa satu tetes pun. Setelah itu, anjing itu kemudian lari pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih.

“Dasar anjing, tidak tahu terima kasih !”

***

Persis anjing. Ya, Dia !

Saya begitu membenci anjing, sama seperti halnya saya membenci mereka. Orang yang sudah menuduh saya menggoda pasangannya. Ini bukan kali pertama saya mendapat peringatan sampah dari mereka.

Anjing  1   : “JANGAN PERNAH GANGGU PACAR GUE !”

Anjing 2    : “JANGAN SEKALI-KALI MENGGODA SUAMI SAYA !”


Saya         : “Maaf, ini siapa ya ?”

Anjing 1 & 2 : “ANJING !”

Sungguh, saya sama sekali tidak mengerti, kenapa mereka begitu membenci saya. Padahal saya sama sekali tidak ada niatan untuk menggangu hubungan mereka, apalagi menggoda.

Saya bersikap biasa saja seperti orang biasa pada umumnya. Berteman. Berkomunikasi dengan baik. Tegur sapa. Dan tidak lebih. Jika pun ada kalimat-kalimat nakal itu pun sebatas becanda dan bukan saya yang memulainya, tapi mereka. Saya hanya menimpali saja karena saya tahu, itu hanya sekedar bercanda.

Anjing 3      : “MANA JANJI LO ? GA BAKAL GANGGU HUBUNGAN GW SAMA ACHIN.
                      BUKTINYA LO MASIH SMS ACHIN. NGESELIN TAU GA LO !!
                      GUE GA PERNAH GANGGU HIDUP LO, JADI GUE MINTA JANGAN SMS 
                      ACHIN LAGI. BAHAS APAPUN. TERMASUK NIA, TEMEN LO!!.

Sms yang baru saja saya terima dari seorang teman. Huufh, apalagi ini ? Masalah baru ?

Achin ?

Lelaki keturunan tiong hoa, blasteran palembang bandung. Seorang lelaki yang baru saya kenal dan belum genap satu bulan. Saya pun mengenalnya dari dia – anjing 3 - . Dia memperkenalkan Achin pada saya sebagai pacar gelapnya. Dan tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya, kecuali saya.

Jujur, sejak pertama melihat Achin sama sekali tidak terbesit dalam benak saya untuk benar-benar menggodanya. Hanya saja memang kami suka sesekali bercanda dan itu dinilai dia -A3- sebagai suatu yang lewat batas.

Memang sejak awal, -A3- sudah mewanti-wanti saya untuk tidak merebut Achin dari tangannya.

'Huuufh !'

Terbesit dalam benak saya pun tidak. Tapi entah mengapa, meskipun saya sudah berkali-kali bilang padanya bahwa saya tidak berselera terhadap Achin, namun tetap saja dia selalu mencemburui hubungan saya dengan Achin.

Sampailah pada kemarin malam, Achin memulai SMS saya dengan bertanya, “Lagi ngapain nih ?”

karena tahu Achin orang yang asik di ajak becanda, saya pun membalasnya tanpa ragu,

“Lagi mikirin kamu ! Hahaha... becanda. Lagi nulis aja nih di kamar. Mumpung banyak inspirasi.”

SMS pun berlanjut ke yang lain-lain sampai sesekali kami guyon dan bercandan nakal. Ya, sekali lagi bercanda.

“kissnya mana ? Hahaha..canda.”

“Bablasss..Hahaha”

dan lain-lain...

Sama sekali tidak terbesit dalam benak saya untuk menggoda Achin atau merebutnya dari pelukan teman saya itu. Saya sama sekali tidak mengerti, mengapa hal semacam itu perlu dicemburui lagi padahal sudah sangat sering saya memberikan penjelasan bahwa saya tidak akan merebut Achin dari tangannya. Namun tetap saja, nampaknya ia tuli atau memang sudah buta hati. Tidak bisa menilai mana yang seriusan menggoda, dan mana yang becanda.

Saya : “Jangan cemburu yang berlebihan gitu ya Ris ! Sekali lagi gue bilang,
           GUE GA AKAN REBUT ACHIN DARI LO ! Gue heran banget sama lu,
           udah berkali-kali padahal gue bilang kaya gitu tapi kenapa lu gak ngerti juga ?
           Gue sama Achin JUST FREN !
           DAN INGET, terbesit untuk macarin dia atau bahkan ngewek sama dia aja gak Ris !           
           Jadi please, jangan tuduh gue yang gak-gak !
           Untuk masalah Nia, Achin duluan kok yang tanya-tanya. Emangnya kenapa ? Salah
           kalau gue jawab ?
           Inget ! Achin itu cowok. Dia juga bisa tertarik sama cewek cantik !

Anjing 3 : “Hah ? Dengan bilang 'lagi mikirin dia' , terus bilang kata 'Cin' dengan lebay,
minta kiss dll lo bilang JUST FRIEND ?!
OTAK LU DI PAKE !!
Achin itu sadar ya dan nanya, apa lo tahu tentang hubungan gelap gue sama Achin atau gak ?!!
Dan lu tahu, dengan kecurigaan itu sekarang dia ga bilang sweet lagi ke gue.
PUAS LO ?
Dan Nia, Achin gak bakal nanya tentang Nia kalau Lu sama Nia nya
GA LENJEH NGENALIN DIRI KE ACHIN !
AWAS KALAU LO SAMPAI BERHUBUNGAN LAGI SAMA ACHIN !

Saya    : “Jadi mau lu bagaimana ? Maaf ya Ris.. Gue sih ga masalah dan keberatan
nge-delete no.hp Achin dari hp gue dan gue juga gak keberatan kok untuk pasang muka jutek ke dia pas ketemu. Apa mau lu begitu ?

Anjing 3 : “Bagus banget kalau lu ngelakuin itu !”

Saya     : “Okey. Siip ! Gue sih pengen lu seneng aja Ris ! Dan satu pesen gue,
JANGAN CEMBURUAN !
Oh iya, perlu lu inget ya Ris ! Mungkin emang seperti yang lu tahu, banyak orang yang sering nilai gue lenjeh, bilang gue PECUN, PEREK, atau apalah...! tapi perlu lu dan mereka semua tahu, PECUN, PEREK juga punya perasaan ! Mereka juga manusia !
Dan sekali lagi,
Sekalipun misalnya memang gue PECUN, PEREK, atau apalah itu namanya... bukan berarti gue bisa ngerebut laki orang dan ngewek seenak jidat gue !
Gak Ris !
Ris,
ingat ya, jangan pernah lu egois, hanya bagaimana memikirkan perasaan cemburu yang berlebihan dan sebenarnya gak penting itu. Tapi lu juga perlu pikir, bagaimana perasaan lu jadi orang yang dituduh itu ? Sakit ! Gak enak !

Selesai Ris !
Cukup 2 X lu nyurigain gue, dan SMS gue dengan huruf KAPITAL ! Dan jangan pernah lagi.

Gue akan cuek ke Achin dan gak akan sms, Say hi, etc !
Tapi please ya Ris,
jangan pernah salahin gue, kalau suatu hari nanti dia malah yang datang sendiri ke gue. Dan minta tidur sama gue. Minta gue jadi 'binik' sekiannya.
Inget, bukan gue yang minta. Tapi DIA !

-END-

Selesai. Semua selesai sampai disitu. Saya benci dengan tuduhan yang tidak sesuai dengan apa yang ada sesungguhnya. Saya tidak pernah menggoda. Saya tidak pernah ingin merebut mereka dari tangan mereka. Saya hidup normal seperti manusia pada umumnya. Bersosialisasi dengan baik dan ramah kepada siapa saja, tapi mengapa selalu saja disalah artikan ?

Kejadian ini bukanlah kali yang pertama. Ada yang lebih pedih dan menyakitkan dari ini. Saya tidak ingin mengingatnya lagi karena mulai detik ini yang saya inginkan adalah, melupakan semuanya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tuduhan-tuduhan itu. Saya selalu berusaha untuk melupakannya dan saya yakin kali ini bisa !

Saya tidak ingin lagi mengenal mereka. Saya tidak ingin lagi terganggu dengan gonggongan anjing-anjing itu lagi. Saya ingin hidup tenang dengan segelas bir yang mungkin bisa membawa saya melayang.

Saya memesan bir ke enam di kafe ini. Saya minum hingga tandas. Bersamaan dengan tulisan ini, yang saya tamatkan hingga huruf terakhir.

Saya pulang dengan langkah yang goyang. Kepala pening. Saya ingin segera sampai rumah. Dan membuang kenangan pahit ini bersamaan dengan muntah dan kotoran di jamban.

Saya pulang !

***


*Paviliun Cafe, Jakarta. 29 Mei 2011. - 02.47 WIB
Umar : Dhiyas M Fikri
ketikalelakibercerita.blogspot.com

Rabu, 25 Mei 2011

Suami gila, atau istrinya yang bego ?

Sumpah, ini gak bermaksud nge-gosip atau apalah...
Sumpah, sampai detik ini gue masih belum ngerti dan habis pikir dengan kisah yang satu ini.

Jadi gini Sob... (yang ngerasa namanya Sob-irin maaf ye, ga maksud) :p
Alkisah, ada seorang makhluk yang berjenis kelamin panjang alias pria, ya sebutlah namanya PISANG.

Jadi sepupunya temennya adek temennya temen gue si Mr.P ini udah berkeluarga, dia anugerahi istri yang semok, cantik, dan luaaaar biasa deh pokoknya. en udah punya anak juga...
tapi

Senin, 23 Mei 2011

Wanita itu bernama, Pritta !

Dia adalah seorang wanita,
Namanya Pritta.

Mungkin anda pernah bertemu dengannya. Di Mall, Night club, atau ditempat lainnya.

Ya, Pritta !

Dia merasa, dia adalah seorang manusia yang beruntung, karena diciptakan oleh Tuhan sebagai seorang wanita.

Karena Tuhan telah menganugerahkan kepadanya wajah yang cantik, tubuh yang indah semampai, dan juga kecerdasan otak yang begitu tajam.

Prita adalah seorang wanita karir, yang saat ini bekerja disalah satu perusahaan asing di Jakarta. Dia termasuk wanita yang disiplin, mencintai tantangan, dan juga suka sekali berinteraksi dengan orang banyak.

Selain bekerja sebagai wanita karir, ia juga memiliki pekerjaan sampingan. Dimana pekerjaan itu, sangat membuat dia merasa fun. Enjoy ! Dan ia sangat mencintai pekerjaannya itu.

Pagi
Siang
Malam

Ya. Pritta adalah seorang entertain tanda kutip !

Pritta adalah seorang penghibur. Begitu ia ingin disebutnya.

Bukan tunawisma
Lonte
Atau bahkan pelacur !

Ia lebih nyaman dengan sebutan,
Sang penghibur !

Pritta biasa menghibur kaum lelaki yang haus akan cinta sesaat, cinta satu malam.

Dan jika ada yang bertanya padanya, apakah menjadi pelacur bagian dari mimpinya ? Maka ia akan menjawab,

“Tidak juga !”

Menjadi pelacur bukanlah bagian dari rangkaian impian dalam hidupnya. Melainkan sebuah keterlanjuran. Pritta sesungguhnya hanyalah korban dari Ibunya. Darah kotor yang mengalir di tubuh Ibunya, ternyata juga ikut mengalir didalam tubuh Pritta.

Ibunya adalah seorang pelacur. Ibu bisa tidur dengan siapa saja. Tidak pernah mempermasalahkan seberapa tampan pria yang mengajaknya kencan, yang terpenting bagi Ibu adalah kepuasan !

Kepuasan batin sebagai seorang janda yang baru ditinggal mati oleh suaminya. Kepuasan sebagai seorang Ibu rumah tangga yang membutuhkan banyak uang untuk menghidupi kehidupan sehari- hari keluarganya.

Padahal Ibu juga bekerja sebagai wanita karir disebuah perusahaan asing di Jakarta. Tapi kata Ibu, dengan gaji yang segitu, kita tidak bisa hidup di Jakarta yang serba ‘Wah !’  Mungkin kalau kita tinggal di desa, lain lagi ceritanya. Begitu menurut Ibu.

Ya...
Pritta menjadi pelacur karena Ibu !

Semua berawal ketika Ibu meninggalkannya seorang diri dirumah selama satu pekan lamanya, dan membiarkan teman laki-lakinya menjamah tubuh Pritta, ketika itu Pritta masih berusia belia.

Pritta mengadukan semua yang teman lelaki Ibu lakukan kepadanya. Namun sayang, Ibu sama sekali tidak mempercayainya. Ibu malah menyalahinya. Ibu bilang, mungkin ia yang menggoda. Dan memaki Pritta dengan makian kasar,

'Dasar Lonte !'

Pritta tidak pernah mengerti, mengapa Ibu begitu membencinya. Mengapa Ibu tidak pernah mencintainya. Mengapai Ibu tidak pernah bisa sedikit saja mempercayainya.

Pritta ingin tahu, mengapa ?

Pritta seumur hidupnya mencari mengapa ? Namun tidak pernah juga ia temukan.

Pritta membenci Ibu dan juga membenci Pria.

Pritta tidak pernah mencintai Ibu dan juga tidak pernah mecintai pria.

Baginya semua Ibu sama. Hanya dia yang berbeda.
Baginya semua pria sama. Kecuali Ayahnya.

Baginya, tidak ada satu pun pria yang benar-benar tulus mencintai seorang wanita. Yang ada diotak mereka hanyalah, bagaimana bisa bersenggama dengan wanita yang masih kencang otot vaginanya.

Ya, begitu !

Pritta sudah tidak lagi berduka dan bertanya 'mengapa ?'
Pritta sudah tidak lagi terbayang betapa sakitnya ketika selaput daranya sobek untuk pertama kalinya.
Pritta sudah menjadi pelacur seutuhnya. Sama seperti Ibu.

Pritta bukanlah pelaku utama, dia hanya lah korban !

Pritta menikmati semua apa yang ia jalani saat ini.

Pritta sadar, tidak semua orang bisa menerima keadaan saya seperti ini. Banyak yang mencibir,dan bahkan tidak sedikit yang mengusir.

Pritta hanya bisa tertawa. Tidak bersedih.

Ia tahu, masih ada segelintir pria diluaran sana yang menunggu kehadirannya dikamar hotel atau kos-kosan.

Mungkin, ada juga orang yang beranggapan bahwa ia menjual tubuhnya hanya untuk merugikan dirinya sendiri.

Salah !

Pritta sama sekali tidak merasa dirugikan. Justru para pria lah yang seharusnya merasa rugi. Karena baginya, ia lah yang telah berhasil membeli kejantanan para pria !

Kejantanan mereka ia beli dengan harga tinggi, sebuah kenikmatan dan sensasi yang tidak akan pernah mereka lupa seumur hidup mereka.

Pritta begitu membenci pria. Baginya, mereka tak ubahnya seperi seekor binatang. Binatang yang memiliki otak dan hati yang kecil. Mereka lebih banyak mengandalkan otot, dan mengagungkan nafsu.

Pritta begitu membenci lelaki. Karena itu, ia akan merusak memori mereka hingga mereka tidak bisa lagi berpikir dengan jernih. Sebagaimana kaum mereka telah merusak kehormatannya.

Bukan harta, bukan juga tahta yang Pritta cari atau bahkan bukan karena sebongkol biji dan sekerat daging yang mengeras itu yang ia cari dari mereka. Bukan !

Pritta hanya mencari kepuasan batin.

Batinnya merasa puas, ketika ia bisa melihat mereka menggelinjang karena nafsu yang terus menyetrum hingga ke ubun-ubun mereka.

Batinnya merasa puas, ketika mereka mendesah, mereka terlentang pasrah, membiarkan ia bermain diseputar imajinasi mereka.

Pritta sangaaaaaaaat merasa puas, ketika ia mulai bisa mengendalikan semua permainan itu.

Pritta akan membuat mereka nampak seperti orang bodoh. Membuat mereka seperti kerbau yang dicocok hidungnya.

Pritta akan membawa mereka kesana, kemari, terbang ke langit tinggi dan melandaskannya kembali ke bumi, dengan keringat yang membanjir.

Ya, hanya itulah yang ia cari. Ia akan terus melakukannya. Sampai semua laki-laki tunduk pada wanita. Dan tidak lagi memandang wanita sebelah mata. Tidak lagi menjadikan wanita hanyalah sebagai penghias kamar tidur semata !

-SELESAI-

Selasa, 17 Mei 2011

Seharusnya aku...

Sedikitpun tidak ada yang aku sesali
Intinya adalah saat kau ingin membahagiakan orang lain, pertama-tama bahagiakanlah dirimu sendiri karena disaat kau bahagia, maka bukanlah beban bagimu untuk membahagiakan orang lain, namun apabila orang yang ingin kau bahagiakan tidak bahagia dalam kebahagianmu maka itu adalah pilihan mereka untuk tidak ingin ikut berbahagia bersamamu







Sabtu, 14 Mei 2011

Tuhan

Tuhan,
bukan satu dua atau tiga kali aku terjatuh
terluka, berdarah, bahkan bernanah sekalipun aku pernah

Tuhan...

Jumat, 13 Mei 2011

Tuhan, terima kasih untuk seorang Dy !

Tuhan,
diantara kesedihanku Kau selipkan juga kebahagiaan
Kau hadirkan Dy,
ia membuatku mempunyai alasan untuk tersenyum hari ini
apa yang lebih berarti dari pada tawa kalau bukan senyuman bukan Tuhan ?
seperti gerimis yang lebih menyenangkan dari pada hujan
seperti berjalan yang lebih membuatku tenang dari pada berlari
dan gelap, yang membuatku lebih aman dari pada terang


Tuhan, 
terima kasih untuk seorang Dy !





Rabu, 11 Mei 2011

Intinya adalah saat kau ingin membahagiakan orang lain, pertama-tama bahagiakanlah dirimu sendiri karena disaat kau bahagia, maka bukanlah beban bagimu untuk membahagiakan orang lain, namun apabila orang yang ingin kau bahagiakan tidak bahagia dalam kebahagianmu maka itu adalah pilihan mereka untuk tidak ingin ikut berbahagia bersamamu



Seharusnya aku...

Sedikitpun tidak ada yang aku sesali

Senin, 09 Mei 2011

Kematian

Kematian datang berbalut sunyi, 
menyisakan sedih yang tak tertahankan di ujung mata.
Bukan. 
Bukan karena tidak ikhlas akan ketentuanNya yang sudah pasti terjadi... tapi, sedih karena kehilang sahabat terbaik.

Selamat Jalan Sahabat, semoga Allah memberikan tempat terindahmu di alam sana. Amiin !



*Alm. Bagus nugroho

Minggu, 08 Mei 2011

Jumat, 06 Mei 2011

Semua ini tentang dirimu...


Diantara sekian banyak orang itu adalah aku,
yang terjerat dalam pesonanya
yang ikut tenggelam dalam hidupnya
Jauh kedasar hatinya
meskipun baru satu kedipan mata aku mengenalnya...

***

Sudah sering aku meratapi perihnya luka
dalamnya penyesalan
sakitnya kecewa
namun,
hal yang jauh lebih menderita dari semua itu bagiku
adalah kerinduanku padamu
yang tak pernah bisa menjadi nyata
hanya angan sepintas lewat saja

***

Hanya mata itu yang akan selalu terekam jelas dalam benakku
Mata yang meneduhkan sekaligus menggetarkan...

***

Ada kebahagiaan yang kutangkap disana
Ada kebebasan yang begitu lepas, yang kurasakan disana
Dalam tawanya
Dalam sikapnya...

***

Sudah lama aku menganggumimu
memperhatikanmu
mencintaimu
Sudah lama aku menginginkanmu
mendekapmu
membawamu dalam samudera cinta
meninggalkanmu dalam palung asmara...
hanya ada kita berdua, tidak untuk yang lain !

Lola

Aku terima...

Sudah beribu sunyi aku lewati
Sudah beribu luka aku rasakan

Aku terima !

Sudah sekian lama aku terpenjara
dalam bayang seseorang,
seseorang yang selama ini hanya terlintas dalam mimpi
dan tak pernah jadi nyata...

Aku terima !

Dirinya hadir begitu tiba-tiba
bagaikan angin dengan tiupannya yang lembut
menghapus jejak-jejak masa laluku

Dirinya hadir begitu tiba-tiba
bagaikan kilatan cahaya yang terang
namun menghangatkan

Sudah sekian lama aku mengaguminya
memerhatikannya...
memagari keindahannya dengan bingkai emas
lalu memajangnya di dinding hati

hanya itu yang bisa aku lakukan, hanya itu...
dan mungkin akan selamanya begitu.

Aku terima !

Aku akan terima apapun kondisinya
sekalipun itu aku harus menikmatinya
dari jarak pandangku yang berjauhan dengannya...

Warna itu bernama, Kehidupan !

# special for my BIG bro, enjan-u

Nikmatin hidup penuh warna, karena hidup mengandung sejuta makna ^_^

***

Sahabatku yang baik....

Apa kabarmu hari ini ? Semoga kasih sayang Tuhan, dan juga pertolonganNya senantiasa tercurah pada kita semua, hamba yang lemah tanpaNya.

Sahabatku yang baik....

Tentunya kita pernah mengalami kegagalan, keputusasaan, depresi berat, jenuh, dan segala macam problematika yang menghujam diri kita. Membuat kita terus bertanya-tanya,

“Tuhan, mengapa harus Engkau uji aku dengan cobaan ini ?”

"Tuhan, sebenarnya apa yang sedang aku hadapi ? masalah apa ini ?"
Atau, dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang senada yang sering kali surat pengaduan itu kita tujukan padaNya.

Sahabatku yang baik....

Tidaklah sebuah masalah, ujian, atau apapun itu namanya yang menimpa kita melainkan itu adalah sebuah kebaikan bagi kita. Ibarat sebuah perjalanan yang panjang dan melelahkan namun pada akhirnya ada sebuah danau yang indah lagi sejuk dengan pemandangannya yang menghijau sudah menanti kita di depan sana. Hmm... cantik !

Sahabatku yang baik...
Tidaklah masalah yang pernah atau sedang kita hadapi itu seperti warna-warna indah yang ada dalam kehidupan. setiap masalah memiliki warnanya masing-masing. 

Setiap warna memiliki keindahan sendiri. Keindahan yang tak ternilai harganya. keindahan yang tak bernama namun sangatlah bermakna !

Sahabatku yang baik....

Mari kita sama-sama lihat, setiap kegelisahan yang menimpa kita sesungguhnya sudah ada jawabannya di dalam Al Qur’an,

“KENAPA AKU DIUJI?”

** Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta." (QS Al-Ankabut ayat 2-3)

“KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?”

** Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al-Baqarah ayat 216)

“KENAPA UJIAN SEBERAT INI?”   
                                                                       
** Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS Al-Baqarah ayat 286)

“ FRUSTASI !”

** Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi darjatnya, jika kamu org2 yg beriman." (QS Al-Imran ayat 139)

“BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?”

** Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan). (QS Al-Imran ayat 200)

** Dan mintalah pertolongan(kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk. (QS Al-Baqarah ayat 45)

“APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?”

"Sesungguhnya Allah telah membeli dr orang2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka...”(QS At-Taubah ayat 111)

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?”

** Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain drNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal." (QS At-Taubah ayat 129)

“AKU DAH TAK DAPAT BERTAHAN LAGI !”

*** ...dan jgnlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir."

Sahabatku yang baik...

Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk berputus asa, karena Allah sudah menjanjikan surga bagi siapa saja yang ikhlas, sabar, dan kuat menjalaninya.

Don’t forget, and we must always remember it,

Tuhan tidak akan memberikan kesulitan tanpa kemudahan yang menyertainya !
So lets Smile ^_^

Kembangkan senyummu yang manis itu sahabatku... 
sayang dong, punya senyum yang manis tapi disimpan aja... ^_^
Tebarkan pesona senyummu, taklukkan masalahmu !

And so tetap nikmati hidup yang penuh warna ini yaa, karena dari warna-warna itu lah kita bisa melihat keindahan hidup yang luaaaaaaaaar biasaaa ! ada banyak makna kehidupan yang bisa kita dapatkan dari sana. 



Semangat yaa...

****

Rabu, 04 Mei 2011

Jakarta Oh Jakarta..

*berdasarkan kisah dari seorang teman cewek gue*


22 Tahun gue hidup di J-town (sebutan keren buat Jakarta) dan gue baru bener-bener merasakan 'indahnya' hidup di jakarta yaaaa empat tahun belakangan ini. 


Jakarta, kota dengan sejuta ceritanya yang luar biasa. salah satu ceritanya yang gak habis-habis dibahas dan jadi topik utama adalah MACET !!!


Udah menjadi sarapan pagi, makan siang, atau bahkan santap malam gue kemacetan di Jakarta. dan udah hampir tiap hari juga gue bercengkrama dengannya (mencoba untuk lebih dekat -PDKT-, biar bawaannya gak esmosi mulu ! tapi teteup aja .. selalu bikin keki boo !)  


Jakarta Oh Jakarta... kemacetan mu tiada akhir ! (*ala tipatkay)


bukan cuman sampai disitu derita hidup di kota besar seperti J-Town ini. Hampir setiap hari hidup gue selalu benar-benar merasa terancam (agak berlebihan sih, biar dramatis gimana gt !) . Gue berasa setiap harinya ada sepasang, dua pasang, tiga pasang, atau bahkan lebih dari itu yang siap mengincar isi dompet gue (copet maksudnya) ! 


Sumpah, gue paling takut sama yang namanya copet. Takut banget. Takut dibugilin... 
soalnya gue gak punya apa-apa. Kalo dia mau nyopet gue pun rugi. soalnya gue gak punya duit alias bokek alias cekak boy ! (berharap Intansi percopetan di Indonesia baca) 


Eits,
tapi gak semuanya gak asik kok. Jakarta juga mempunyai sisi menarik yang selalu buat gue berbunga-bunga, tertawa, dan kadang juga miris sih... :)


Selama empat tahun gue nge-bis ke kampus, dan selama itu juga gue banyak melihat sesuatu yang bikin hati gue berdebar-debar deg-degan, miris, dan kadang juga mau nangis...


berdebar-debar, karena gak jarang juga gue satu bis sama eksmud-eksmud keren, rapih, wangi, tampan, aaahh pokoknya cucok bo ! 


miris dan pengen nangis, karena Jakarta  masih banyak memelihara pengemis-pengemis yang berserakan dimana-mana. masih banyak yang belum bisa hidup yang layak :(


Jakarta Oh Jakarta....


Huufh !


Pokoknya, terlepas dari semua itu, fakta yang paling nyata dan bisa dilihat adalah masih banyak orang yang tertarik untuk mencoba peruntungan hidupnya di Jakarta. dari mulai yang ingin jadi pengusaha, pedagang, artis, sampai jadi pengemis gadungan.  


Jakarta mempunyai daya tarik tersendiri deh bagi mereka (pakai pelet ape ye jakarta ?)


Selamat menikmati kehidupan di Jakarta dengan segala 'keajaiban' yang tersimpan didalamnya... :)


Jakarta Oh Jakarta... penuh kejutan yang luar biasa ! Dahsyaaat !






Minggu, 01 Mei 2011

Masih tentang Dessy, Biniknya selingkuhan gue !

Ingin rasanya gue melegalkan rasa terlarang ini. Mengesahkannya menjadi sesuatu yang bukan tabu lagi dipandang orang, menjalani sebuah cinta terlarang.

***

Sudah tiga bulan ini gue ketemu lagi sama orang yang dulu sempat gue kenal dikampus. Namanya Donny. Lelaki satu-satunya yang pernah gue cintai dan satu-satunya lelaki yang pernah menggagahi gue. Sekali.

Gue gak pernah nyangka sebelumnya kalau Donny sekarang sudah menjadi 'laki' dari Dessy, sahabat baik gue di SMA dulu. Dan gue juga gak pernah nyangka kalau ternyata Donny masih mencintai gue. Sama seperti dulu.

Gue pikir dia sudah berubah, gak tahunya...

Lalu untuk apa pernikahannya dengan Dessy ? Apakah dia benar-benar mencintainya ? Atau hanya sekadar...

Ah, kasihan Dessy...

Gue bener-bener ngerasa gak nyaman banget dengan situasi seperti sekarang ini. Menjalani cinta diam-diam dengan Donny. Apalagi gue sama dia satu kantor. Dan perusahaan itu milik dari keluarganya Dessy.

Sumpah... gak enak banget !

Gue ngerasa seperti duri dalam daging di dalam persahabatan gue dengan Dessy. Gue bener-bener gak kebayang waktu itu, ketika Donny meminta gue untuk menjadi pacarnya (lagi). Meskipun gue mempunyai rasa yang sama ke dia, tapi sampai detik ini belum gue jawab apa-apa.

Bukan karena tak ingin, tapi karena gue gak tahu kalimat apa kira-kira yang pas untuk gue jawab ?

Mungkin Dessy boleh anggap gue bajingan, pengkhianat, brengsek, atau apapun itu namanya karena gue telah berani jatuh cinta (lagi) sama Donny. Suaminya.

Gue dilema

Gue gak bisa menghancurkan perasaan Dessy, sahabat baik gue. Gak bisa !

Tapi...

Gue juga gak bisa memungkiri perasaan gue sendiri. Selama ini gue mencintai Donny ! Sejak pertama gue bertemu dengannya, gue sudah mencintainya (lebih dulu, lebih awal dari Dessy).

Gue cinta Donny. Hanya Donny. Tidak yang lain.

Tapi,

Apakah setiap rasa cinta itu harus direalisasikan dengan sebuah ikatan dan bernamakan sesuatu ?

Orang mungkin boleh tertawa dengan perasaan gue ini yang mungkin di anggap cemen. Tapi pernahkah mereka berpikir dan mencoba untuk merasakan jadi gue. Seseorang yang tumbuh dengan keganjilan ? 


Seandainya gue boleh memilih, mungkin gue akan meminta untuk tidak dilahirkan sebagai seorang laki-laki !